follow me on twittaah

Friday, October 14, 2011

dilema keobjektifan

Halo kembali semuanya !. Topik kali ini rada sedikit curhat nih, eh ?! Haha. Jadi gue mau ngebahas tentang suatu keadaan yg gue namakan dilema keobjektifan.
 Dilema itu berarti bingung ketika diharuskan memilih, dan keobjektifan berarti pendapat dan pandangan yang berbeda. Jadi dilema keobjektifan itu adalah suatu keadaan dimana kalian bingung harus memilih dan bergerak seperti apa, ketika kalian terlalu banyak tahu semua, dan terlalu banyak pandangan. Objektif disini berarti kalian punya banyak pandangan tentang si 'masalah' kalian ini, punya banyak pilihan untuk bergerak, tetapi sukar memilih. Gimana coba pendapat teman-teman ?

Menurut pandangan humanistik, setiap manusia punya potensi. Disini bakal gue kaitkan sama teori konseling, dimana juga meyakini bahwa setiap manusia itu sebenarnya selalu tahu apa yang harus ia lakukan. Tahu bagaimana memecahkan persoalan dan masalah yang sedang dia alami, hanya saja ada yang sudah sadar, ada yang 'defense mechanism' (denial-menolak, proyeksi dsb), dan ada jg yang terlalu banyak pilihan. Nah si keadaan dilema keobjektifan inilah akhirnya yang muncul.


Coba menurut kalian nih yah, memilih itu mudah ga sih ?. Faktanya bahwa memilih sesuatu dengan beragam pilihan itu jauh lebih sulit dibandingkan memilih dengan pilihan yang lebih sedikit. Orang-orang yang berhasil berpikir objektif untuk pemecahan masalahnya, biasanya mempunyai terlalu banyak pilihan untuk bergerak. Ya, disini yg gue maksud banyak sudut pandang, analisis, dan belum lagi kalo kita tinjau kembali dengan beragam evaluasi. Ribet. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu kurang tepat, gue berani ngomong kalau terlalu objektif itu jg kadang kurang tepat.

Disinilah, unsur subjektifitas kita, unsur hati kita, perasaan kita bermain. Karena pilihan yang terbaik menurut gue adalah setelah logika berjalan, tentukan dengan perasaan. Ketika analisis malah memunculkan masalah baru, perasaan lah yang harusnya bicara dan menentukan. Ini hidup lo !, kalau sudut pandang yang lain malah bikin ribet, coba pertimbangkan ulang dan gunakan sudut pandanglo, pendapatlo, dengan kata lain kemauan lo !. Karena mencari titik tengah dalam keobjektifan itu lebih susah dari mencari jarum di jerami, bukan tidak mungkin tetapi cukup rumit. Sama sulitnya ketika kalian nanti berbicara tentang equilibrium atau keseimbangan dalam hidup.

Jadi guys, saran gue sih ketika lo mau menyelesaikan masalahloo, dan mulai berpikir. Coba analisis dengan benar semua sudut pandang yang lo punya. Semua kemungkinan, dan semua pendapat. Sesuaikan sama mau lo, dan diri lo, cocok ga ?. gabisa juga kalo dipaksain kan, nyiksa diri, gabaik.

Ikuti kata hati lo. Itu kata" lucu, sampah, ga kebayang, ataupun bullshit yang menurut gue cukup bisa menjawab semuanya. Karena semuanya balik lagi ke dirilo guys !. Terserah kalian mau berkonsultasi dan curhat dengn siapapun, minta pendapat dengan siapapun, mengumpulkan sudut pandang sebanyak apapun, tapi tetep keputusan terakhir itu pada diri lo. Percaya diri hei !, semua penyelesaian masalah terbaik itu ada di otak dan hati lo, jadi belajar berpikir tepat ya guys, ya masa mau asal sama hidup sendiri, eh ?! Hahaha.
Akhir kata salam psikolokibo ya !


        sumber gambar :
  • http://spa.fotolog.com/photo/58/62/73/latawer/1221048205571_f.jpg
  • http://www2.clikpic.com/lexier/images/Direction_Dilema.jpg
  • http://dc382.4shared.com/img/lhJrb4i_/s7/Banyak_pilihan_banyak_bingungn.JPG
  • http://galuhristyanto.web.id/wp-content/uploads/2011/03/Banyak-pilihan.jpg